Beranda | Artikel
Prinsip Aqidah Berkaitan dengan Khulafaur Rasyidin
Jumat, 22 Mei 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Prinsip Aqidah Berkaitan dengan Khulafaur Rasyidin merupakan rekaman kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Syarah Aqidah Thahawiyah karya Imam Ath-Thahawi Rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 29 Ramadhan 1441 H / 22 Mei 2020 M.

Status Program Kajian Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah

Status program Kajian Syarah Aqidah Thahawiyah: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Jum`at pagi, pukul 06:00 - 07:30 WIB.

Download kajian sebelumnya: Allah Memiliki Sifat Marah dan Ridha

Kajian Tentang Prinsip Aqidah Berkaitan dengan Khulafaur Rasyidin

Pembahasan terakhir yang kita jelaskan adalah tentang Kewajiban Mencintai Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan itu merupakan bukti keimanan seseorang, bukti kebaikan seseorang. Adapun membenci para sahabat, mencela para sahabat Nabi, menghina mereka, itu adalah sebagai bukti kemunafikan bahkan bisa menjerumuskan kepada kekufuran atau kedzaliman. Nabi mengatakan:

لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي ، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ، ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ ، وَلاَ نَصِيفَهُ

“Jangan kalian mencela para sahabatku, seandainya salah seorang kalian menginfakkan hartanya sebesar bukit Hud berupa emas, maka tidak akan sampai menyamai keutamaan atau pahala kebaikan yang telah diberikan oleh para sahabat seukuran satu mud atau separuhnya.” (HR. Bukhari)

Mereka adalah orang-orang yang telah diridhai oleh Allah dan para sahabat semua adalah ahlul iman, ahlut taqwa.

Empat Khulafaur Rasyidin

Kemudian setelah itu, Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi Rahimahullah menjelaskan diantara prinsip aqidah Ahlus Sunnah yang sangat mendasar yang berkaitan dengan sahabat juga dan khilafah (kepemimpinan) dalam Islam setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

“Dan kami (Ahlus Sunnah) mentapkan kekhalifahan setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang pertama adalah khilafah bagi Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu. Yang demikian itu karena mengutamakan dan mendahulukan beliau dari semua umat Islam. Kemudian setelah beliau khilafah bagi Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, kemudian setelah itu bagi Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, kemudian setelah itu bagi Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, mereka adalah para Khulafa Ar-Rasyidin dan para imam yang telah mendapatkan hidayah.”

Ini merupakan salah satu prinsip dasar aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Mereka meyakini dan menetapkan bahwa kekhalifahan atau kepemimpinan dalam mengatur urusan agama dan dunia setelah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu ditetapkan bagi empat para Khalifah yang telah kita maklumi bersama. Ahlus Sunnah wal Jamaah mengimani hal itu.

Yang pertama adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian yang kedua adalah Umar bin Khattab, yang ketiga adalah Utsman bin Affan, dan yang keempat Ali bin Abi Thalib. Itu urutannya.

Ini adalah ijma’ Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan urutan tersebut sesuai dengan urutan keutamaan mereka. Yang paling utama adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman, kemudian Ali bin bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anish-Shahabati Ajma’in.

Mereka adalah Khilafah An-Nubuwwah, kurun waktu mereka dan ditambah dengan Hasan (6 bulan) itu adalah 30 tahun.

خِلَافَةُ النُّبُوَّةِ ثَلَاثُونَ سَنَةً

“Khilafah Nubuwwah itu selama 30 tahun” (HR. Abu Dawud)

Kemudian setelah kurang lebih 6 bulan Hasan bin Ali menjadi Khalifah kemudian dia serahkan kepada Muawiyyah Radhiyallahu ‘Anhu demi kemaslahatan kaum muslimin. Ini aqidah Ahlus Sunnah.

Lihat juga: Muawiyah bin Abu Sufyan

Tentunya dalam hal ini Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi Rahimahullah ingin menjelaskan prinsip dasar aqidah Ahlus Sunnah kemudian ingin membantah aqidah ahlul bid’ah dari kalangan Khawarij atau juga Rafidhah yang mengingkari prinsip dasar ini. Maka tidak diragukan bahwa barangsiapa yang mengingkari kekhalifahan terhadap empat khalifah tersebut maka dia ahlul bid’ah, bukan Ahlus Sunnah. Dia adalah ahlul bid’ah, telah menyelisihi ijma’ Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Download MP3 Kajian Tentang Prinsip Aqidah Berkaitan dengan Khulafaur Rasyidin

Untuk mp3 kajian  yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48480-prinsip-aqidah-berkaitan-dengan-khulafaur-rasyidin/